15 Juni 2008

Teori-teori pendidikan

teori pendidikan menurut Abraham Maslow
manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah sampai yang sulit untuk dicapai. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.Kebutuhan Maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak penting. Untuk dapat merasakan suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat dibawahnya.

Lima kebutuhan dasar Maslow:
  • Kebutuhan fisiologisContohnya adalah: Sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/rumah, dan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan keamanan dan keselamatanContohnya adalah: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan sosialContohnya adalah: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan penghargaanContohnya adalah: Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan aktualisasi diriContohnya adalah: Kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Teori Pendidikan Menurut Erward L Thorndike
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike disebut “Connentionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering disebut juga “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penilaiannya terhadapt tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku annak anak serta orang dewasa.
Objek penelitian dihadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dangan stimulasinya.

Ciri-ciri belajar dengan trial and error:
Ada motif pendorong aktivitas
Ada berbagai respn terhadap situasi
Ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah

Tidak ada komentar: